belajar php

14.54 |


MATAKULIAH : Pemrograman Internet Dasar

A. Pengantar PHP
PHP sebagai server side Programing, dimana perintah-perintah di jalankan di web server. Semua protokol yang ada di internet selalu melibatkan server dan client, demikian juga dengan protokol Hypertext transfer Protokol (HTTP), protokol dimana aplikasi web berjalan. Dalam protokol HTTP, yang menjadi server adalah web server dan yang menjadi client adalah web browser. Ketika seorang user memasukan alamat tertentu di web browser nya, maka browser akan mengirimkan permintaan tersebut ke web server yang di maksud dan menunggu hasilnya. Jika yang diminta adalah sebuah file HTML, maka web server akan mengirimkan ke browser file tersebut apa adanya. Jika yang diminta adalah file yang mengandung program server-side maka web server akan menjalankan terlebih dahulu program tersebut dan mengirimkan hasilnya ke browser.

B. Berkenalan dengan PHP
PHP adalah sebuah bahasa yang HTML-embedded, artinya perintah perintah dalam PHP dapat menyatu dengan tag-tag HTML dalam sebuah file.

Tiga Cara Penuliasan PHP


Cara 1:
<? ........................ ?>

Cara 2:
<?php ........................?>

Cara 3:
<script language=”php”>....................</script>


Contoh :
<html>
<head>
<title> Contoh Halaman PHP </title>
</head>
<body>
<font color="red">PHP kode saya akan membuat halaman ini menampilkan:</font>
<p>
  <?php
  print ("Anda berada di situs Prothelon!");
  ?>
</body>
</html>

C. Operator Perbandingan dan logika

1. Operator Perbandingan

Operator ini membuat anda bisa melakukan pembandingan apakah beberapa elemen sama, identik, kurang dari atau lebih besar dari yang lain.

Contoh
Name
Result
$a == $b
Sama dengan
BENAR jika $ a sama dengan $b.
$a === $b
Identik
BENAR jika $a sama dengan $b, dan keduanya memiliki tipe yang sama.
$a != $b
Tidak sama dengan
BENAR jika $a tidak sama dengan $b.
$a <> $b
Tidak sama dengan
BENAR jika $a tidak sama dengan $b.
$a !== $b
Tidak identik
BENAR jika $a tidak sama dengan $b, atau tidak memiliki tipe yang sama.
$a < $b
Kurang dari
BENAR jika $a kurang dari $b.
$a > $b
Lebih besar dari
BENAR jika $a lebih besar dari $b.
$a <= $b
Kurang dari atau sama dengan
BENAR jika $a kurang dari atau sama dengan $b.
$a >= $b
Lebih besar dari atau sama dengan
BENAR jika $a lebih besar dari atau sama dengan $b.

Kesalahan yang cukup sering saya lakukan adalah menggunakan operator assignment (“=”) untuk membandingkan, sehingga untuk mambandingkan apakah 2 variabel sama atau tidak dalam sebuah percabangan saya tuliskan:

If ($a = $b)

Yang seharusnya

If ($a == $b)


2. Operator Logika 
Di sini anda dapat membandingkan elemen-elemen menggunakan pembandingan logika and dan or.
 
Contoh
Name
Result
$a == $b
Sama dengan
BENAR jika $ a sama dengan $b.
$a === $b
Identik
BENAR jika $a sama dengan $b, dan keduanya memiliki tipe yang sama.
$a != $b
Tidak sama dengan
BENAR jika $a tidak sama dengan $b.
$a <> $b
Tidak sama dengan
BENAR jika $a tidak sama dengan $b.
$a !== $b
Tidak identik
BENAR jika $a tidak sama dengan $b, atau tidak memiliki tipe yang sama.
$a < $b
Kurang dari
BENAR jika $a kurang dari $b.
$a > $b
Lebih besar dari
BENAR jika $a lebih besar dari $b.
$a <= $b
Kurang dari atau sama dengan
BENAR jika $a kurang dari atau sama dengan $b.
$a >= $b
Lebih besar dari atau sama dengan
BENAR jika $a lebih besar dari atau sama dengan $b.


3. Operator Aritmatika 
Persis seperti namanya, operator ini melakukan matematika dasar (artinya, kalau anda menginginkan operasi matematika lainnya misalnya integral atau differensial ya harus bikin sendiri.

Contoh
Nama
Hasil
$a + $b
Penjumlahan
Jumlah $a dan $b.
$a - $b
Pengurangan
Selisih $a dan $b.
$a * $b
Perkalian
Perkalian $a dan $b.
$a / $b
Pembagian
Pembagian $a dan $b.
$a % $b
Modulus
Sisa $a dibagi $b.

D. Loops
Loop sangat bermanfaat dan praktis. Dengan loop, program anda dapat melakukan sebuah pekerjaan secara berulang secara otomatis (dan tentu saja menentukan berapa kali sebuah pekerjaan harus dilakukan sebelum berhenti). Loop memiliki instruksi untuk “tetap melakukan beberapa baris kode secara berulang sampai suatu kondisi tertentu terpenuhi”. Anda dapat menggunakan lebih dari satu jenis loop. Nah, dalam tutorial kali ini kita hanya akan membahas mengenai loop yang sangat dasar yaitu menggunakan “while”.

Loop while dapat digambarkan sebagai berikut:

while (sesuatu benar) (baca: saat suatu kondisi adalah benar…)
{
// lakukan sesuatu yang anda tentukan
}

Loop yang menggunakan While ini sering digunakan bersamaan dengan increment dan decrement sebuah variabel integer. Whalah, maksudnya apa tuh? Artinya…..bahwa anda dapat memiliki skrip penambahan (atau pengurangan) sebuah nomor (1,2,3, dst) dari dari bagian sebuah skrip yang dilewati, sampai angka-angka tersebut mencapai suatu nilai maksimum atau minimum yang anda tentukan.
Jadi, jika anda ingin sebuah skrip menampilkan angka 1 sampai dengan 10, anda dapat dapat mengatakan seperti ini:

a. Variabel $AngkaSaya = 1;
b. Tampilkan $AngkaSaya;
c. Tambahkan 1 ke $AngkaSaya;
d. Kembali ke langkah a. dan kerjakan skrip ini lagi dengan nilai $AngkaSaya yang baru;
d. Berhenti saat $AngkaSaya mencapai nilai 11;

Sintaks untuk melakukan increment dan decrement terhadap sebuah variabel adalah sebagai berikut:

Setelah mengetahui hal itu, mari kita coba membuat kode yang akan ssecara otomatis menampilkan angka 1 s.d 10:
<?php
$AngkaSaya = 1;
while ($AngkaSaya <= 10)
{
print ("AngkaSaya");
$AngkaSaya++;
}
?> 



E. Menguasai Fungsi dalam PHP
Jika anda sudah cukup sering menggunakan HTML, anda pasti tahu bahwa HTML merupakan bahasa yang memiliki banyak keterbatasan yang rasanya kok dibuat pada jaman batu, sebelum kita semua mengetahui kemampuan Internet yang sesungguhnya.
PHP, di sisi lain sangat fleksibel. PHP tidak hanya memiliki banyak fungsi built ini yang membantu kita dalam mengerjakan banyak hal mulai dari mengurutkan secara alfabet sampai mengirimkan e-mail, menghubungkan database dan lain sebagainya. Di luar fungsi-fungsi built in tersebut, kita masih dapat membuat fungsi kita sendiri sesuai kebutuhan situs kita. Fungsi buatan kita akan dieksekusi oleh PHP sama seperti dia mengeksekusi fungsi built in PHP, hanya saja fungsi tersebut milik anda sendiri. Berikut ini kita akan melihat bersama bagaimana cara membuat fungsi kita sendiri dan merasakan kegunaannya.
Fungsi yang anda buat dapat dibayangkan seperti mesin kecil yang melakukan sesuatu untuk anda. Setelah anda buat, anda dapat memanggil fungsi itu sesuai kebutuhan.
Anda akan melihat kembali struktur kode pertama kita yang hanya berisi perintah “print” sebagai berikut:

<?php
print ("apapun yang ingin anda tampilkan di layar");
?>


Fungsi yang anda buat dibangun berdasarkan bentuk yang yang sama, hanya dibuat lebih keren dengan struktur seperti ini:

<?php
print ("apapun yang ingin anda tampilkan di layar");
?>


<?php
function FungsiSaya ()
{
  perintah-perintah yang membangun fungsi;
}
?>


Jadi, anda memulai sebuah fungsi dengan kata function NamaPilihanAnda (), dengan NamaPilihanAnda() dapat bernama apa saja (tanpa spasi).
Kemudian anda definisikan aturan-aturan fungsi dalam kurung kurawal sesudahnya ({ dan } pada baris 5 dan 9 itu loh).
Mari kita mencoba membuat beberapa fungsi. Fungsi dapat dibuat 2 macam, yang memerlukan argumen dan yang tidak. Sebuah argumen adalah variabel yang datang dari luar fungsi, tetapi diperlukan oleh fungsi untuk bekerja.

Mari kita lihat contoh fungsi yang tidak memerlukan argumen:
<?php
function FungsiPertamaku()
{
print "<b>Ini Fungsi Pertamaku!</b>";
}
FungsiPertamaku();
?>


Contoh

<html>
<head>
<title>Pinjaman</title>
</head>
<body>
<?php
$suku_bunga = .10;
function HutangAnda($pinjaman, $suku_bunga) {
$pembayaran_bulanan = ($pinjaman*$suku_bunga);
print "Anda sebaiknya mencicil Rp. $pembayaran_bulanan tiap bulan!";
}
HutangAnda($pinjaman, $suku_bunga);
?>
</body>
</html>




E. ARRAY

Array membuat anda dapat menyimpan tidak hanya sebuah nilai ke dalam variabel, melainkan seluruh nilai yang anda inginkan ke dalam sebuah variabel. Keren ya? Iya deh pasti, tapinya pasti timbul pertanyaan, emang kenapa kok kita harus melakukan hal itu kan? Tenang aja, kita akan membahas hal itu.

Jika saya ingin membuat sebuah daftar yang berisi nama semua binatang yang ada di rumah saya, saya dapat memasukkan masing-masing ke dalam sebuah variabel yang terpisah. Misalnya, saya punya 2 ekor jerapah bernama Diana dan Bejo, serta seekor cicak yang bernama Sawiyah (sayang dia sudah mati dimakan kucing). Kita akan mencoba mengisikannya masing-masing ke dalam sebuah variabel:

$jerapah1 = "Diana";
$Jerapah2 = "Bejo";
$cicak = "Sawiyah”;

Dengan array, kita dapat menyimpan semua isi variabel tersebut ke dalam sebuah variabel misalnya kita beri nama $hewan. Setiap elemen variebal akan memiliki “penanda” sendiri (dapat berupa angka atau huruf) yang digunakan untuk mengakses bagian array tertentu.

Saya akan coba jelaskan konsep “penanda” dengan cara lain: Jika kita menyimpan 3 buah variabel yang berbeda ke dalam sebuah variabel (seperti menyimpan Diana, Bejo dan Sawiyah ke dalam $hewan), kita memerlukan suatu cara untuk mengambil kembali bagian tertentu (misalnya Diana saja) untuk kita gunakan selanjutnya. Sebuah array secara otomatis akan menomori setiap elemen yang membentuka array tersebut, sehingga penandanya dapata berupa elemen 1, elemen 2 dan elemen 3. Atau, sebagaimana yang akan kita lihat nanti, kita dapat menamai setiap bagian array menggunakan teks. Dalam kasus kita kali ini, kita bisa saja menandai masing-masing elemen $hewan dengan penanda “jerapah pendak”, jerapa tinggi” dan “cicak” untuk kemudian menggunakan penanda tersebut untuk mengenali setiap anggota array.

Baiklah, kita coba saja membuat array sederhana dan kemudian menggunakannya. Cara paling mudah untuk mebuat array adalah menggunakan fungsi array(), yang akan mengisi array kita dengan variabel yang kita inginkan.
Contoh :
$hewan = array ( "Diana", "Bejo", "Sawiyah" );

Perintah ini akan menyimpan semua nama hewan kesayangan kita itu ke dalam sebuah variabel ($hewan), dan otomatis mengalokasikan sebuah nomor “penanda” ke setiap elemen array secara berurutan dimulai dari 0 (mohon diingat, mulai dari 0, agar tidak bingung saat menggunakan array untuk memanipulasi variabel kita nantinya). Dengan demikian, Diana adalah elemen [0]. Bejo [2] dan Sawiyah [2]. Kita memberikan nama array sesuai keinginan kita ($hewan).

Anda sekarang sudah bisa mangambil bagian array yang kita inginkan dengan mengacu pada nama bariabel diikuti dengan nomor elemen dalam tanda kurung siku ($hewan[0] akan berisi Diana). Sekarang kita coba melihat array kita beraksi:

<?php
print "$hewan[2]";
?> 


Kode ini cuma akan menampilkan isi dari elemen ketiga dalam variabel $hewan yaitu Sawiyah (sekali lagi ingat, bahwa nomor array dimulai dengan angka 0, sehingga elemen ketiga adalah $hewan[2], OK?).

Cara lain untuk membuat array atau bahkan menambah anggota array adalah dengan menambah array secara terpisah::
$hewan[] = "Diana";
$hewan[] = "Bejo";
$hewan[] = "Sawiyah”; 


Cara ini akan memberikan hasil yang sama dengan saat kita menggunakan fungsi array(). Dengan cara ini kita juga bisa manambahakan nama kucing tetangga ke dalam array kita ini, misalnya namanya Belang dengan cara yang sama:

$hewan[] = "Belang";

Anda tidak perlu khawatir, PHP sudah lulus SD. Dia sudah bisa menghitung jumlah elemen yang ada sehingga dapat memberikan penanda elemen yang pas untuk isi variabel kita yang baru. Artinya, si Belang akan mendapat nomor elemen [3].

Untuk mengingatkan lagi tentang konsep array ini, kita ingat kembali bahwa kita dapat mengisi array dengan nama hewan peliharaan kita (dan tetangga kita) dengan dua cara, yaitu:

$hewan[] = "Diana";
$hewan[] = "Bejo";
$hewan[] = "Sawiyah";
$hewan[] = "Belang"; 

atau dengan cara:

$hewan = array ( "Diana", "Bejo", "Swaiyah", "Belang" );

Keduanya akan diindeks oleh komputer dengan nilai sebagai berikut

$hewan[0] = "Diana";
$hewan[1] = "Bejo";
$hewan[2] = "Sawiyah";
$hewan[3] = "Belang"; 


Dan dalam kedua kasus tersebut, kita dapat mengambil elemen manapun dalam array kita dengan menambahkan nomor penandanya.... Misalnya:

<?php
print "$hewan[3]";
?>


Array Asosiatif
Cara membuatnya adalah menggunakan fungsi array. Dalam fungsi array, kita bisa mengeset sepasang atribut sebagai nama elemen dan nilai elemen itu sendiri menggunakan gabungan “=” dan “>”, misalnya: nama_elemen=>”nilai”. Contoh riilnya adalah sebagai berikut:
$pacarku = array (
nama=>"Juwita",
Sifat=>"Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung",
rambut=>"panjang terurai",
umur=>17
);

Di sini, kita membuat array bernama pacarku, dengan nama elemen “nama”,”Sifat”,”rambut” dan “umur”; dan kita mengisi masing-masing nama elemen tersebut dengan nilai (nama diisi dengan “Juwita”, Sifat”Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung”, dan seterusnya).

Setelah array kita buat, kita dapat mengambil bagian manapun dari array tersebut dengan menggunakan “nama elemen” yang sudah kita alokasikan, contoh:

print $pacarku[nama];

akan memberikan kita nilai Juwita. Kita dapat juga mengeset setiap nama elemen secara sendiri-sendiri, misalnya:

$pacarku[nama] = "Juwita";
$pacarku[Sifat] = " Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung ";
$pacarku[rambut] = "panjang terurai";
$pacarku[umur] = 17;


Sebelum topik array ini berakhir, mari kita buat sedikit lebih rumit. Kita akan menggunakan kekuatan array yang sebenarnya dengan membuat array multi dimensi (kali kayak dimensi ruang dan waktunya Einstein ya?). Sebuah array multi dimensi adalah array (misalnya pacar-pacar kita) yang terbuat dari array yang lain (yaitu array-array setiap pacar kita, berisi nama, sifat dan umurnya).

Kita membuat array multi dimensi dengan membuat sebuah array:
$hewan = array
(

);

...dan kemudian kita isi array tersebut dengan array-array hewan di rumah kita yang sudah kita definisikan nama elemennya seperti ini:

$pacarku = array (
array ( nama=>"Rosa",
sifat=>"Baik Hati",
umur=>17 ),
array ( nama=>"Ruby",
sifat=>"Tidak Sombong",
umur=>27 ),
array ( nama=>"Sri",
sifat=>"Rajin Menabung",
umur=>37 ),
array ( nama=>"Nety",
sifat=>"Pemalas",
umur=>15 )
);


Untuk menggunakannya, kita dapat mengambil setiap bagian informasi dari array kita tersebut dengan menyebut nama array ($pacar), nomor dari sub-array yang kita inginkan (Rosa adalah [0], Ruby dengan [1], dst) dan kemudian menyebut nama elemen untuk atribut yang kita inginkan (nama, sifat dan umur). Ngomong-omong, kalau melihat daftar pacarnya, pasti dia orang yang hobi berpetualang, dari yang daun muda sampai yang tua disamber semua. Payah.

Untuk mengetahui umur Nety, kita akan menuliskan seperti ini:

print $pacarku[3][umur];

Berikut ini adalah keseluruhan kode yang sudah kita buat tadi. Semua kita buat dalam satu halaman, namun perlu diingat bahwa anda dapat mengeset array di suatu tempat (katakanlah dalam kode atau fields di form yang berada di halaman lain atau dalam database) dan mengambil informasi yang ada di dalamnya dari tempat lain. Di dini kita akan meletakkan semua dalam satu halaman agar anda dapat melihat semuanya sekaligus.

<html>
<head>
<title>Array Pacar</title>
</head>
<body>
<?php
$pacarku = array (
array ( nama=>"Rosa",
sifat=>"Baik Hati",
umur=>17 ),
array ( nama=>"Ruby",
sifat=>"Tidak Sombong",
umur=>27 ),
array ( nama=>"Sri",
sifat=>"Rajin Menabung",
umur=>37 ),
array ( nama=>"Nety",
sifat=>"Pemalas",
umur=>15 )
);
print $pacarku[2]["sifat"];
print ("<br>");
print $pacarku[3]["umur"];
?>
</body>
</html>


akan menampilkan :

Rajin Menabung
15


F. Operator If, Else dan Elsif


If
Cara untuk membuat halaman anda menjadi “pandai” adalah dengan menggunakan perintah If, Else dan Elseif yang disertai operator-operator logika dan perbandingan. Yang paling penting adalah perintah if, yang memungkinkan anda bisa membuat kode seperti ini:

Jika sebuah kondisi benar, maka kerjakan sesuatu;
Jika kondisi tersebut salah, maka abaikan saja;

Sintaks untuk pernyataan di atas adalah sebagai berikut:

if (kondisi) {
// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi benar di sini


Berikut adalah contoh yang lebih riil. Pertama kita akan mengeset variabel $WarnaKesukaan dengan biru (baris 3). Kemudian kita akan mengatakan ”Jika WarnaKesukaan adalah biru, maka tampilkan ’Saya juga suka warna biru lho!’”

<?php
$WarnaKesukaan = "biru";
if ($WarnaKesukaan == "biru") {
print ("Saya juga suka warna biru lho!");
}
?>


Else
Else merupakan bagian dari perintah if, untuk mengatakan hal sebagai berikut:
Jika sebuah kondisi benar, maka kerjakan sesuatu;
atau, jika kondisi pertama tidak benar, maka kerjakan hal yang lain ini.
Contoh:

if (kondisi) {
// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi benar di sini
} else {
// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi salah di sini
}


Berikut contoh riil kelanjutan dari yang tadi:

<?php
$WarnaKesukaan = "kuning";
if ($WarnaKesukaan == "biru") {
print ("Saya juga suka warna biru lho!");
} else {
print ("Anda tidak suka biru?! Dasar!");
}
?>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar